Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus Perkelahian Di Surabaya Sepakat Damai Kok Malah Lapor Polisi

Surabaya perssigap88.co.id - Terkait laporan penganiayaan yang dialami oleh DS, seorang penjual pentol dan juga anggota Lembaga Anti Narkoba (LAN) serta wartawan dari media faamnews, (inisial) AB Alias HG selaku terlapor angkat bicara atas berita miring tentang dirinya.


AB dikonfirmasi oleh awak media pada hari Kamis (01/07/2021) menjelaskan, "Kejadian tersebut merupakan kasus perkelahian, bukan sebuah penganiayaan, AB juga menjelaskan, awalnya DS mengantarkan pentol ke rumah sakit di Mata Undaan Surabaya.

" Dia parkirkan motor pas di samping kursi satpam, sehingga satpam tidak dapat duduk dan selanjutnya dia masuk dengan mengejek saya," ucap AB yang di temui di daerah Arjuno Surabaya.

Saat DS keluar dari rumah sakit Mata Undaan, AB memanggil DS untuk melakukan klarifikasi terkait nama media dan dirinya yang Dibuli, namun AB malah mencengkram baju DS, namun melakukan pengelakan sehingga tas yang di pakai DS sampai putus.

" Saya yang waktu itu, emosi, langsung berusaha memukul DS. Namun DS, melawan dan akhirnya terjadi perkelahian, sebenarnya pukulan saya tidak ada yang kena di wajah DS tetapi, pukulan saya kena tangan DS yang akhirnya tangannya mengenai muka sendiri," lanjutnya.

Saat terjadi perkelahian, DS terjatuh ke aspal jalan posisi telungkup, sehingga wajahnya baret, jika memang terkena pukulan tangan secara langsung, tidak mungkin baret, akan tetapi memar.

" Kalau pukulan saya kena wajah, kenapa hanya bibir bawah saja, kok bibir atasnya baik-baik saja, lihat saja foto DS, Itu luka baret, bukan luka lebam.

Namun sayangnya malah di puplikasikan oleh media saya di sangka mengeroyok, padahal waktu itu perkelahian murni 1 lawan 1, apalagi kata-kata ancaman, saya tidak pernah mengatakan itu semua," ungkapnya.

" Selesai perkelahian tersebut, saya sempat menawari DS, apakah ini mau dilanjut atau diselesaikan secara damai, DS minta berdamai dan tidak ada dendam diantara AD versus DS Bahkan saya ingin beri'tikaf baik saya kasih uang untuk berobat sebesar Rp. 200.000, bahkan saya juga bilang, kalau kurang untuk berobat saya tambahi, namun DS hanya menerima uang yang Rp. 200.000 untuk berobat," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu saksi bernama Y (inisial) yang di sebutkan oleh DS, saat ditemui awak media  mengatakan, itu perkelahian 1 lawan 1 bukan sebuah pengeroyokan yang seperti di beritakan oleh beberapa media.

" Tidak ada namanya pengeroyokan mas, waktu itu saya hanya berjarak sekitar 5 meter dan saya saat itu sedang makan bakso, Saat DS jatuh, saya bantu DS untuk berdiri, namun DS jatuh lagi dan wajahnya terbentur mobil yang terparkir di depannya" ungkap Y pada awak media.

Setelah itu, saksi berusaha membangunkan DS dan mendudukkan DS di tempat kejadian Bahkan, saksi sempat membelikan air minuman dan memberi sapu tangan, namun sapu tangan ditolak oleh DS.

" Saya dua kali memberikan minum untuk DS, Saya juga bertanya ke DS, perkara ini mau dilanjut atau gimana, namun DS mengatakan berdamai dengan alasan AB sudah baik dengan DS karena saat sepeda motornya rusak diperbaiki menggunakan uang AB yang hingga saat ini belum dikembalikan," lanjutnya.

Saksi Y juga menjelaskan, setelah AB dan DS pulang, ada Securiti bernama DY (inisial) menghampiri dan mengatakan bahwa, DS habis berkelahi dengan AB dan DS diberi uang sebesar Rp. 200.000 untuk berobat.

" Sebenarnya saya tidak tahu kalau AB memberikan sejumlah uang untuk berobat DS, yang saya tahu, AB dan DS duduk bersama setelah perkelahian itu, saya dikasih tahu oleh Securiti " pungkasnya. 

Seperti di ketahui, kejadian perkelahian tersebut, terjadi pada hari Sabtu tanggal (26/06/2021) di waktu siang dan di laporkan ke Polrestabes surabaya pada hari Rabu tanggal (30/06/2021).



Redaksi







 

Posting Komentar untuk "Kasus Perkelahian Di Surabaya Sepakat Damai Kok Malah Lapor Polisi"

"Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Melapor..! "
Carok Di Sampang Satu Orang Luka Parah Satu Orang Mati
Saudara Sepupu Di Banyuates Melakukan Sumpah Pocong Gara-Gara Tuduhan Santet