Memanas !! Kasus Mendoan Oknum Dewan PKB Cilacap Membuat Srie Samin SH. MH Angkat Bicara

Jateng, Perssigap88 - Kepedulian sosial adalah perasaan yang paling bertanggung jawab atas kesulitan yang di hadapi oleh orang lain, hal itu merupakan nilai penting yang harus dimiliki oleh semua anggota dewan pada umumnya dan semua pengurus partai, karena setelah di pilih dan di percaya oleh rakyat seharusnya tidak berprilaku mengabaikan kepentingan rakyat yang telah memilihnya, berjiwa sosial dan senang membantu merupakan sebuah ajaran yang di anjurkan oleh semua agama.

Apalagi berbicara partai politik islam yang pada umumnya, menyingung tentang slogan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah partai membela yang benar, Ini mestinya bukan hanya menjadi slogan, akan tetapi ini yang harus di aplikasikan kepada rakyat secara nyata.

Terkait kasus dugaan medoan atau diduga skandal perselingkuhan yang terkuak melalui percakapan chat mesra di aplikasi wasapp yang di lakukan oleh seorang oknum anggota dewan dari PKB di kabupaten cilacap yang sudah menghebohkan warga nett, tentu nya perilaku ini tidak bisa untuk di mencerminkan sebagai anggota dewan dan juga tidak dapat di jadikan contoh di masyarakat karena tidak dapat menjaga martabat atau marwah untuk kehormatan dewan lainya.

Menurut salah satu tokoh muda masyarakat Cilacap inisial AR mengatakan, " Kasus ini tidak dapat di sepelekan karena sudah mencoreng nama baik partai dalam hal tersebut PKB yang nota benenya adalah partai Islam, yang pendirinya para tokoh ulama dan partai yang identik dengan islam terbasar di indonesia yakni Nahlatu Ulama (NU).

Mestinya jika berbicara soal slogan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) "Partai membela yang benar " jika ini di terapkan oleh semua pengurus partai dan tanggap serta respek, kasus ini segera di laporkan kepada pihak yang berwajib, yakni kepolisian Republik Indonesia untuk membuktikan kebenaranya secara hukum, karena kasus ini juga merupakan kasus penyalahgunaan jabatan sebagai anggota dewan yang sudah di percaya serta di pilih oleh rakyat, serta bisa membantu kepada korban juga, yang saat ini rumah tangganya gonjang-ganjing berantakan serta terancam bercerai, bukan malahan membela kepada pihak tertentu (Person), tabayun untuk mencari kebenaranya dengan secara langsung mendatangi keluarga korbannya.

Bukan malahan membiarkan kasus ini semakin liar, Karena kasus ini merupakan kasus di dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya di pandang sebagai perbuatan yang dilarang (Aib) baik dari segi agama, etika, adat istiadat, moral dan Peraturan Perundang - Undangan Negara, ungkap AR.

" Seharusnya perkara ini di buktikan secara hukum agar tidak menjadi fitnah belaka dan juga tidak mencari-cari kambing hitam serta tidak menyalahkan pihak lainnya, toh kasus tersebut merupakan kasus yang bersifat personil dari oknum dewan tersebut "

Menurut seorang tokoh ketua adat Keraton Yogyakarta, sebut saja Srie Samin, SH. MH mengatakan kepada awak media, " Itu kasus perselingkuhan murni tentu ada barang bukti lain yang memperkuat bahwa itu sebagai bukti perselingkuhan dan Jika perssigap88 telah membuat berita, tentu punya bukti Authentic guna rujukan atas ATAS HAK peraturan Journalis.

Lanjut Srie Samin, sh.mh, " Andai di buat seminar bab PERTEMPEAN atau MENDOAN adalah hal berbeda statemen Pesan Moral Agama dan jika di wujudkan sebuah majelis seminar maka akan berperan fungsi gerakan revolusi akhlaQ, gerakan ADAB manusia, gerakan ADAT.

" Andai di butuhkan beberapa Narsum (Nara sumber) itu bagus, bisa sebagai Comparable Literally Human life, ungkap tokoh Keraton yogyakarta itu pada awak media.

Namun sayang nya pihak korban Suami sang perempuan, sebut saja Imam hingga berita ini di terbitkan perkaranya ini masih belum di laporkan kepada pihak kepolisian polres Cilacap.

Catatan penting dari redaksi media ini, " Kasus ini merupakan kasus yang sangat peka di masyarakat, jangan sampai kasus ini menimbulkan interpretasi yang tidak baik di tengah-tengah masyarakat pada umumnya, sedangkan kondisi masyarakat sedang merasakan kesusahan, ekonomi yang tidak stabil akibat dampak pandemik Covid-19, hanya saja yang di takutkan kasus ini dapat memancing kemarahan masyarakat hingga berbuat anarkis.

" Tunggu Lanjutan Beritanya "

Mros/ Redaksi