Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

FPMSI Ajak Milenial dan Komunitas Warganet Dukung Adaptasi Kebiasaan Baru Serta Penerapan Protokol Kesehatan Demi Indonesia Sehat dan Maju

Jakarta perssigap88.co.id - Tak bisa di pungkiri peran warganet dan generasi Milenial teramat besar dalam menghadai pandemi covid-19 yang sedang berlangsung serta menerapkan adaptasi kebiasaan baru.


Untuk itu Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) mengadakan Bincang Online dan Podcast dengan tema " Dengan semangat kemerdekaan warganet dan Milenial bertransformasi menuju adaptasi kebiasaan baru demi Indonesia maju" pada Senin (24/8) siang.

Dalam bincang online Podcast tersebut, Ketua Forum Pegiat Media Sosial Independen (FPMSI) Rusdil Fikri  menjadi narasumber menuturkan peran warganet dan generasi Milenial dalam kesuksesan penerapan era adaptasi kebiasaan baru di masyarakat.

"Peran penting warganet dan generasi milenial serta insan media yaitu dapat memproduksi konten edukasi dan melakukan literasi di lini media publik guna menyadarkan masyarakat tentang disiplin penerapan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru dalam kehidupan sehari-hari yang sehat dan produktif" kata Rusdil.

Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Pakar Komunikasi Politik Universitas Padjajaran Lely Arrianie  menilai bahwa keberhasilan era adaptasi kebiasaan baru dalam menekan penyebaran Covid-19 harus ada sinergitas antara pemerintah dan masyarakat sebagai pelaksananya.


"Perlu kerja sama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam rangka menyukseskan Adaptasi Kebiasaan Baru. Pemerintah telah berupaya merumuskan berbagai kebijakan dan peraturan agar kebiasaan baru bisa berdampak maksimal terhadap kondisi krisis akibat dampak Covid-19" ujar Lely.

Lely menambahkan bahwa masyarakat perlu berpartisipasi aktif dengan saling mengingatkan antar sesama agar setiap individu masyarakat memiliki tanggung jawab menjalankannya.

Lebih lanjut, Redaktur Lampung Media Online Anggi mengajak insan media melawan hoaks seputar Era Adaptasi Kebiasaan Baru.

"Rekan-rekan insan media harus memproduksi konten-konten yang menumbuhkan optmisme dan tidak memproduksi opini atas dasar informasi hoax dan hasutan provokatif yang dapat menggangu berbagai kebijakan pemerintah" kata Anggi.

Diketahui sebelum jalannya bincang online, warganet yang tergabung dalam komunitas FPMSI juga melaksanakan penyebaran konten positif di media sosial demi mensukseskan kebijakan Adaptasi kebiasaan Baru serta melawan konten-konten negatif dan terwujudnya masyarakat yang produktif. 

Setelah bincang online Podcast berlangsung, dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi warganet bersama insan media sebagai komitmen masyarakat mendukung penerapan dan kesuksesan era adaptasi kebiasaan baru. Adapun beberapa poin deklarasi tersebut sebagai berikut,

Pertama, Siap menjaga Persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila Dan Undang – Undang Dasar 1945 Serta Kebhinekaan.

Kedua, Siap Melawan Berita Hoax Seputar Adaptasi Kebiasaan Baru dan melakukan literasi edukasi di lini media publik guna menyadarkan masyarakat tentang disiplin penerapan protokol kesehatan di era Adaptasi Kebiasaan Baru dalam kehidupan sehari-hari yang sehat dan produktif.

Ketiga , Siap bergotong royong memproduksi konten-konten yang menumbuhkan optmisme dan tidak memproduksi opini atas dasar informasi hoax dan hasutan provokatif yang dapat menggangu berbagai kebijakan program prioritas pemerintah.



Jakarta 24 Agustus 2020



Redaksi




GMAIL REDAKSI : syamsul.hidayat@perssigap88.co.id HATI-HATI MODUS PENIPUAN YANG MENCATUT NAMA MEDIA INI !!!! WARTAWAN KAMI NAMANYA TERCANTUM DI BOX REDAKSI NOMER TELFON REDAKSI 085231450077 Watsapp

Posting Komentar untuk "FPMSI Ajak Milenial dan Komunitas Warganet Dukung Adaptasi Kebiasaan Baru Serta Penerapan Protokol Kesehatan Demi Indonesia Sehat dan Maju"

"Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Melapor..! "
Carok Di Sampang Satu Orang Luka Parah Satu Orang Mati
Saudara Sepupu Di Banyuates Melakukan Sumpah Pocong Gara-Gara Tuduhan Santet