Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rusak Paru-paru, Bau Menyengat Kotoran Kelelawar Resahkan Warga dan Anak SMPN 1 Malingping

Banten, Perssigap88.co.id - Kelelawar telah disebu-sebut sebagai salah satu hewan yang menjadi media penyebab terjangkitnya virus Corona  menggegerkan dunia. Ironisnya, sebuah bangunan tak terawat berdiri persis berbatasan dengan Kantor Makoramil 0313/Malingping dan gedung SMPN 1 Malingping dipenuhi jutaan kelelawar hingga mengeluarkan bau menyengat.
  

Bangunan tempat bersarangnya kelelawar ini berada di pinggir jalan raya di tengah pemukiman warga masyarakat Kampung Beyeh, Desa Rahong, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. 

Dr. Fery Fadhilah, seorang tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD Malingping kepada media sangat mengkhawatirkan terjadinya gangguan kesehatan lingkungan sekitar. Sebab menurutnya, selain menimbulkan bau menyengat, kotoran kelelawar ini menimbulkan polusi udara yang buruk untuk dihirup dan mengganggu saluran pernafasan, menyebabkan asma sehingga ujungnya berakibat merusak paru-paru. Selain itu, efek dari kotoran kelelawar bisa menimbulkan alergi, gatal-gatal dan mata merah, kata Fery ditemui ditengah kesibukan menjalankan aktifitasnya, Senin (29/06/2020).

Warga yang rumahnya hanya  terpisah jalan raya dengan bangunan tak terawat ini merasa sangat resah terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat bebasnya jutaan kelelawar yang bersarang di bangunan kotor tersebut. Dirinya pernah melaporkan gangguan lingkungan ini ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, namun karena tidak ada nomor kontak person pemilik bangunan tersebut akhirnya upaya yang dilakukannya menjadi kandas.

"Sangat merasa terganggu, dan tahun lalu saya sudah melaporkannya ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, namun karena tidak ada nomor kontak person pemiliknya, akhirnya belum ada solusinya," papar Fery.

Terpisah, Endi Sugandani Kepala SMPN 1 Malingping saat ditemui di ruang kerjanya kepada media menyebutkan akibat bau dari kotoran kelelawar aktifitas kegiatan anak-anak sekolah saat belajar menjadi tidak fokus karena harus menahan bau yang pengap. Endi pun menyebut tiap hari anak-anak sekolah terpaksa harus membersihkan kotoran kelelawar di ruangan kelasnya serta membuang anakan kelelawar yang tergeletak di lingkungan sekolah.

"Sangat menggangu konsentrasi aktifitas belajar, karena bau yang menyengat dan tidak jarang kelelawar tersebut masuk ke ruangan yang ada di lingkungan sekolah dengan meninggalkan kotorannya, dan bahkan sering menemukan anakan kelelawar yang tergeletak," ujar Endi sambil berharap agar hal ini segera bisa diatasi.


Danramil 0313/Malingping Kapten Arm Zainul Arifin mengaku pihaknya sering mendapat keluhan dari masyarakat agar bangunan tersebut ditutup dan tidak dijadikan tempat bersarangnya kelelawar. 

Ia sangat menyayangkan sikap ketidakpedulian pemilik bangunan yang tidak memperhatikan kesehatan lingkungan tersebut. Pihaknya merasa terganggu akibat bau yang sangat menyengat dan bahkan kelelawarnya pun sering masuk ruangan kantor dengan meninggalkan kotoran. 

"Setiap hari anggota saya membersihkan kotoran kelelawar, karena kelelawar tersebut sampai masuk ke ruangan dinas saya, malahan tidak jarang pula kita menemukan bangkai kelelawar, yang sudah membusuk," ujar Zainul.

Dengan adanya polusi udara serta banyaknya pengaduan masyarakat, Danramil 0313/Malingping ini pun mengaku pihaknya telah berkali-kali berupaya mengundang pemilik bangunan yang dijadikan tempat bersarangnya kelelawar yang meresahkan masyarakat itu.

"Sudah beberapa kali pihak pengusaha saya undang namun yang bersangkutan tidak pernah datang," ucap Zainul.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Ormas LMPI Malingping, Zen Zaenudin alias wa Enzen meminta kepada pemerintah untuk segera mengambil tindakan nyata agar lingkungan di sekitar tersebut bersih dari polusi udara yang membahayakan.

"Ini sangat mengganggu dan membahayakan kesehatan, kami minta agar pemerintah segera menutupnya bila perlu dibongkar," ketus wa Enzen.

Dari informasi yang didapat, diketahui bahwa kotoran kelelawar ini dijual ke Surabaya untuk kebutuhan pupuk organik, 




Dik



HATI-HATI MODUS PENIPUAN YANG MENCATUT NAMA MEDIA INI !!!! WARTAWAN KAMI NAMANYA TERCANTUM DI BOX REDAKSI
WARNING : WARTAWAN KAMI DIBEKALI ID CARD DAN SURAT TUGAS JIKA ADA YANG MENGAKU DARI WARTAWAN KAMI TAPI TIDAK BAWA KARTU PENGENAL YANG DI SEBUTKAN DI ATAS TOLONG HUBUNGI REDAKSI DI NOMER TELFON WATSAPP : 085231450077 TERIMAKASIH ATAS INFORMASINYA KAMI UCAPKAN.
"Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Melapor..! "
Carok Di Sampang Satu Orang Luka Parah Satu Orang Mati
Saudara Sepupu Di Banyuates Melakukan Sumpah Pocong Gara-Gara Tuduhan Santet