Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dugaan Praktek Pungli Di SMPN 18 Surabaya Semakin Liar

Surabaya. Pressigap88.co.id. - Bagaimana KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme) akan bisa diberantas di Indonesia jika generasi muda bangsa ini dari usia dini di cekoki sistim KKN tersebut.


Seperti yang terjadi SMPN 18 Surabaya. Jawa timur. Dimana praktik praktik pungli di SMPN 18 beragam satu di antara nya jual beli seragam sekolah.

Seperti yang dikeluhkan sebagian besar orang tua siswa/siswi SMPN 18.  Sebut saja namanya elok( nama samaran) juga Paijo.

Berikut keluhannya; elok saya itu heran masak seragam sekolah anak saya itu sangat mencekik leher. Untuk seragam sekolah biru putih di patok harga ratusan ribu itu hanya kainnya saja. Dan saya harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk upah jahitnya. Belum lagi baju olah raga harganya 150.rb. dan masih banyak lagi.klu di hitung semua hampir mencapai juta an.Keluh elok.

Hal yang sama juga terjadi dialami oleh Paijo: Yo gitulah apalagi baju batik di patok 250. Itupun cuma kainnya saja belum bet ikat pinggang dan banyak lagi.

"Lah Yo pingin minterno anak kok Yo larange ngene." ( Ya gitulah masak pingin buat anak pintar kok sangat mahal) gerutunya.

Sedangkan kepala sekolah ( kepsek) Ahmad Faruk. Saat di konfirmasi via WA nya terkait praktik jual beli seragam sekolah tidak bisa memberikan jawaban dan pesan via WA dari wartawan pressigap88.co.id. hanya di baca saja. Diduga kuat kepsek telah melanggar " permen Dikbud no 18. Tahun 2016. Pasal 5. Ayat 9. Pihak sekolah dilarang melakukan pungutan dalam bentuk apapun. 

Namun faktanya kepsek Ahmad Faruk diduga mengamini praktik praktik pungli di SMPN 18 tersebut.



Bersambung


Penulis : (Tw) 




Wastap Redaksi : 085231450077


 

Posting Komentar untuk "Dugaan Praktek Pungli Di SMPN 18 Surabaya Semakin Liar"

"Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Melapor..! "
Carok Di Sampang Satu Orang Luka Parah Satu Orang Mati
Saudara Sepupu Di Banyuates Melakukan Sumpah Pocong Gara-Gara Tuduhan Santet