Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyandang Disabilitas yang Terbaring Selama 19 Tahun Mendapat Respon dari Pembaca

Banten, Perssigap88.co.id - Penyandang disabilitas yang terbaring sejak lahir, Rosid (19), bersama ibunya Rodiah (45), terlihat senang setelah dikunjungi orang yang akan membantu kesulitannya. Kedua ibu dan anak ini berlinang air mata mendengar rumah tidak layak huni (RTLH) yang ditempatinya mau dibangunkan. Rosid sesekali menatap dan seakan tersenyum kecil seolah mengucapkan terima kasih tanpa bisa apa-apa, karena ia hanya bisa mendengar tanpa bisa bicara, sementara sekujur tubuhnya yang hanya dibalut tulang dalam keadaan kaku  sangat memprihatinkan. Menyaksikan hal ini, yang ikut mengunjunginya  terkesima larut dalam suasana, Kamis (09/09/2021).


Iyo Gandi (Jaro Iyo) bersama istrinya yang sengaja datang untuk melihat langsung kondisi warga kampung Pasirwaru RT 10 / RW 04, Desa Lebak Peundeuy, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak yang menyayat hati ini setelah membaca berita di salahsatu media online.

Kehadirannya didampingi Sekmat dan Kasatpol PP kecamatan Cihara, sekdes Lebak Peundeuy dan Jahid, seorang warga yang  peduli sehingga memberikan informasi awal kepada media.

Mantan Kepala Desa Kujangsari Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak 
dari 1997 - 2021 ini terhenyak ketika menyaksikan yang nampak di depan matanya. "Astaghfirullah," kata Iyo, kaget. Ia pun langsung video call ke sahabat-sahabatnya untuk menginformasikan yang sedang ia saksikan, dan pada saat itu pula semuanya mengatakan wajib membantu tanpa harus diminta.

"Saya merasa terenyuh setelah membaca pemberitaan di media online yang dialami seorang disabilitas bersama ibunya yang hidup berdua dalam kesulitan. Sehingga saat ini saya bersama istri datang ke tempat ini berniat membangunkan rumahnya berkoordinasi dengan kawan-kawan dan dibantu warga. Dengan sesama manusia kita harus saling menolong dalam kesulitan, dan hal ini telah saya jadikan kebiasaan," ujarnya.

"Insya Allah saya bersama yang lain akan bantu bangunkan rumah untuk ibu Rodiah dan anaknya ini. Dan saya harap kerjasamanya kepada masyarakat agar pembangunan rumah segera dimulai besok. Uang untuk beli batu sudah saya transfer dan untuk yang lainnya segera diperinci dulu kebutuhannya, saya juga berterima kasih kepada wartawan yang telah memberitakannya, semoga ini menjadikan pahala bagi kita," terang Jaro Iyo.

Terpisah, Camat Cihara Ade Kurniawijaya mengatakan pihaknya pernah mengajukan proposal RTLH untuk Rodiah.

"Sebenarnya kami sudah mengajukan proposal beberapa kali dari tahun yang terlewati terkait program RTLH dan itu termasuk atas nama Rodiah, namun hingga saat ini belum terealisasi," kata camat saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (09/09/2021).

Namun, Ade mengatakan jika Rodiah menerima bantuan program pemerintah. "Untuk bantuan  pemerintah seperti BPNT, Jamsos ratu ibu Rodiah mendapatkannya, dan Lebak Sejahtera untuk anaknya," aku Ade.

Diketahui, Rabu (08/09/2021) tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Cihara mendatangi rumah Rodiah untuk memeriksa kesehatan Rosid, penyandang disabilitas.

Meski rumah rumah mereka itu dibangunkan dan mendapat program bantuan pemerintah, namun hal itu tidak mencukupi kebutuhan kesehariannya. Dari hasil obrolan dengan media, ternyata Rodiah pun harus harus meninggalkan anaknya yang tak berdaya untuk mencari nafkah sebagai kuli buruh tani jika ada yang menyuruhnya bekerja.

Diberitakan sebelumnya, seorang penyandang disabilitas sejak lahir, Rosid (19), hidup bersama ibunya, Rodiah (45), janda yang ditinggal mati suaminya sejak 6 tahun lalu sangat memprihatinkan.

Anak dan ibu itu tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH) dengan dinding terbuat dari bilik anyaman bambu yang sudah rusak dan berbolong, berlantai pelupuh bambu yang sudah rapuh, sementara atap rumahnya juga sudah pada bocor.  

Berita Terkait: https://www.perssigap88.co.id/2021/09/19-tahun-berbaring-seorang-penyandang.html  

(Fay)


Wastap Redaksi : 085231450077


 

Posting Komentar untuk "Penyandang Disabilitas yang Terbaring Selama 19 Tahun Mendapat Respon dari Pembaca"

"Saya Tegaskan Untuk Rakyat yang Tidak Mendapatkan Bantuan Harap Melapor..! "
Carok Di Sampang Satu Orang Luka Parah Satu Orang Mati
Saudara Sepupu Di Banyuates Melakukan Sumpah Pocong Gara-Gara Tuduhan Santet