Y.H Alias Ama Tati Toke Karet Pelaku Penganiayaan Terhadap Janda Anak Lima Resmi Dilaporkan Kepolres Nias Selatan

Nias Selatan.www.perssigap88.co.id. Korban penganiayaan A.Ndr alias Ina Nasiria Bu'ulolo yang dilakukan oleh toke karet An. Yobedi Halawa alias ama tati (Sefu) telah resmi dilaporkan di polres nias selatan pada hari Senin 28/02/2020 sekitar pukul 15:52wib sesuai dengan Nomor: STTPL/B/5/II/2022/SPKT/Polres Nias Selatan/Polda Sumatera Utara. Yang diterima langsung oleh Brig Pol.  Darwin L. Sinaga. Ucap ina nasiria bu'ulolo kepada wartawan perssigap88 pada hari selasa 01/03/2022.

Lanjut.. A.Ndr Alias Ina Nasiria Bu'ulolo mengatakan kepada wartawan perssigap88 agar pihak kepolisian  polres nias selatan khusus nya unit PPA agar dapat dengan serius menangani laporan nya dan pelaku dapat dihukum dengan seberat berat nya setimpal dengan perbuatanya kepada saya pak, dan hal seperti ini agar tidak terjadi lagi kepada yang lain. Ina Nasiria Bu'ulolo sedikit menceritakan kronologis kejadian yang dialami nya. Dimana pada saat kejadian tepat nya pada hari sabtu 26/02/2022 dia mendatangi rumah pelaku Yobedi Halawa Alias Ama Teti untuk menanyakan jumlah kilo keseluruhan karet yang dibawanya sebanyak dua ember,dengan rincian jumat sore ina nasiria bu'ulolo mengantar satu ember tapi belum diambil uangnya dan sabtu sorenya ( hari kejadian) dan selesai ina nasiria bu'ulolo mandi dari rumah saya langsung menuju rumah nya yang ditemani kedua anak saya perempuan yang umur 8th dan 6th. Dengan tujuan untuk menanyakan jumlah karet saya keseluruhannya berapa kilo yang dua ember tersebut,dengan harapan saya bisa membeli beras untuk makan kelima anak saya serta kebutuhan dapur lain nya, tapi harapan meleset bukanya mendapat kan beras dan kebutuhan dapur melainkan saya mendapatkan cacimakian,tamparan serta pukulan dan tunjangan kaki Yobedi Halawa Alias ama tati. Yang sangat saya sayangkan pak, pelaku menganiaya saya dihadapan kedua anak anak saya yang masih kecil. Dan saya gak tau entah apa ucapan atau perkataan saya yang salah sehingga pelaku dengan membabi buta menghajar saya sampai saya berdarah darah saat itu. Ucapnya dengan air mata menetes.

Apa bila ada ucapan saya yang salah pada saat itu kan bisa diberitahu sama saya pak atau menegur saya. Tapi saya rasa ucapan saya pada saat itu tidak ada yang salah atau membuat dia (Pelaku)  tersinggung. Apa lagi saya seorang janda anak saya lima orang pak, kalau tidak hasil kebun karet peniggalan almarhum suami saya dari mana lagi saya dapat menghidupi kelima anak saya pak, karena dari hasil menjual karet itulah saya dan kelima anak anak saya dapat makan. Saat kejadian penganiayaan itu kebetulan di rumah saya tidak ada beras sedikit pun dan tidak ada yang dapat dimasak di rumah ditambah lagi kondisi saat ini badan saya masih terasa sakit dan kepala masih pening akibat penganiayaan yang saya alami gimana kelima anak anak saya dapat makan. Untuk ada pihak keluarga almarhum suami saya yang memberikan beberapa kilo beras dan kebutuhan dapur lain serta bantuan para tetangga yang kasihan dengan kami. Kalau tidak barang kali sampai saat ini anak anak saya tidak dapat makan. Untuk itu harapan saya agar laporan saya dapat secepat diproses oleh pihak penegak hukum agar saya dapat tenang dalam mencari nafkah untuk kelima anak anak saya pak. Tutur nya kepada wartawan  perssigap88 sambil mengakhiri perbincangan nya karena melihat  kondisi korban masih lemah. 

 ( A. Laia )

Wastap Redaksi : 085231450077

 

Berbagi :